Bismillahirrahmannirrahim..

Entah kenapa sore ini mengantar jemari untuk kembali menuliskan guratan-guratan kebesaran kuasa Ilahi..

Ingin berbagi atas setiap nikmat yang diberi, agar lisan dan hati tak mati dari mensyukuri..

Inilah kisah diri hingga Allah mengizinkan langkah kaki berpijak di belahan bumi lain-Nya yang suci..

Melanjutkan sekolah mungkin bukan pilihan bagi sebagian orang, tapi itu sudah menjadi bagian dari life plan ku semenjak SMA lalu. Saat aku memilih untuk LANGSUNG melanjutkan S2 setelah menempuh S1 dengan target 3,5 tahun dan lulus dengan predikat cumlaude (Segala puji bagi Allah yang mengizinkan semua itu terjadi). Tapi ternyata, Allah memiliki rencana yang jauh lebih sempurna. Allah menempatkanku untuk terlibat dalam penelitian-penelitian internasional dan belajar dari seorang Guru Besar dengan kapasitas yang luar biasa mengagumkan. Bahkan Allah menggariskan sebuah hadiah terbesar dengan  menghadirkan seorang imam untuk menemani diri berjalan menapaki hari (yang sebenarnya 2 tahun lebih cepat dari life plan yang dibuat). Sekali lagi, Allah-lah sebaik-baik perencana, yang dengan izin-Nya, semua menjadi pewarna dan semakin menempa jiwa hingga mengantar dimana saat ini raga berada.

Jangan dikira beasiswa yang saat ini didapat merupakan hadiah sekejap yang datang begitu saja. Ia merupakan hadiah dari 1,5 tahun ikhtiar yang sudah dijalankan. Mungkin sudah belasan lamaran beasiswa yang dikirimkan, tak letih hati ini menanam harapan-harapan, terus melangkah membangun ikhtiar. Tak henti lisan ini meminta, bersujud bersimpuh di atas sajadah penuh asa, selalu berhusnudzan dan meyakini kebesaran-Nya.. Hingga hari yang dijanjikan-Nya pun tiba..

“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Huud: 115)

Jangan pula mengira bahwa ujian tiada menyertai sebuah kesuksesan. Karena ada kalanya kembali kita diuji dengan tantangan-tantangan yang sepertinya tak lelah berdatangan. Hingga terkadang ia menuai air mata di tengah lelah raga dan penat jiwa. Saat asa terjatuh karena sempitnya peluang yang ada. Di situlah seharusnya kita semakin menyelami makna seorang hamba. Janganlah bersedih, karena pada saat itulah Allah tengah mengajarkan betapa kecil kita di atas segala kebesaran-Nya. Allah tengah menyertai setiap derai air mata kita, mendengar pinta dan tersenyum penuh rahmat jika kita berprasangka baik atas segala ketetapan-Nya. Karena sekali lagi, Allah lah sebaik-baik perencana dibandingkan segala keinginan makhluk-Nya..

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS 2: 216)

Tahukah kalian bahwa terkadang Allah menguji hamba-Nya agar mereka merasakan nikmat kebesaran-Nya? Tatkala semua proses beasiswa yang didapatkan harus selesai dalam waktu yang sangat tidak memungkinkan. Menyelesaikan pembuatan surat guarantee letter (GL) sponsor, mengirimkan GL langsung ke Inggris, meminta CAS (Confirmation of Acceptance for Studies) dari universitas,  menego keterlambatan kedatangan selama 2 minggu kepada universitas, pembuatan visa, persiapan keberangkatan, menyelesaikan pekerjaan penelitian dan mentransfer muatan-muatan pekerjaan, semua harus selesai dilakukan dalam waktu 2 pekan. Maha Besar Allah dengan segala keagungan-Nya.. Ia membuat sesuatu yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin. Segala puji bagi Allah visa student mampu selesai dalam waktu 3 hari (hal yang sangat mustahil dalam pembuatan visa karena masa umumnya adalah 10-14 hari kerja). Dan universitas bersedia menerima  meskipun sudah telat 2 minggu masa perkuliahan dimulai. Maka satu hal yang selalu aku tanamkan dalam-dalam, keep fighting till the VERY END! And leave the rest to Allah, the Almighty One..

Maka ketika engkau mengatakan “Waah.. enak ya bisa a, b, c, dan d..” yakinlah bahwa semua itu tidak lahir dan datang sendiri, pasti itu merupakan buah dari ikhtiar yang telah dijalani. Karena kau tidak menyaksikan keletihan dan kepayahan mereka, kau tidak merasakan beratnya usaha dan ujian yang menerpa. Yang kau lihat hanya hasil di penghujung akhir. Maka tanamkan konsekuensi bahwa dirimu pun harus terus berlari mengejar mimpi. Sesekali terjatuh, terseok, perih, janganlah engkau sesali. Teruslah meminta pada Dzat Yang Maha Tinggi, hingga keridhaan-Nya yang akan selalu menemani hari..

Sekecil apa pun kerikil yang kamu temui hari ini, bersyukurlah dan jalanilah dengan ikhlas sepenuh hati. Berbaik sangkalah atas ketetapan Ilahi. Hingga ia menunjukkan kebesaran-Nya atas kepasrahan diri. Janganlah menyerah sebelum bendera hasil akhir dikibarkan, karena jika Allah telah berkehendak, Ia akan menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ialah yang membangun asa menjadi nyata. Maka dekatilah Ia, pintalah pada-Nya, dan warnailah semua dengan taqwa..

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Ingatlah Allah disaat lapang, niscaya Allah akan mengingatmu di waktu sempit. Ketahuilah bahwa apa yg ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yg ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kemudahan itu bersama kesulitan dan jalan keluar itu bersama kesusahan.. (Hadist Arba’in 19)

“Jika kita mau meresapi segala nikmat yang telah Allah beri, masih adakah tempat untuk mengeluh dalam diri?”

Colindale, UK, 31 Okt 2011